Minggu, 02 April 2017

Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran Kimia



Keterampilan proses sains dalam pembelajaran kimia merupakan kemampuan siswa untuk mengelola yang didapat dalam kegiatan belajar mengajar kimia yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati peristiwa atau objek kimia, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan dalam praktikum atau diskusi pada pembelajaran kimia.
Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran kimia
·      Mengamati (observing)
Melakukuan pengukuran data dengan menggunakan inderanya, termasuk kedalamnya mengenal sifat objek, membandingkan secara kualitatif dan kuantitatif objek atau peristiwa kimia, mendeskripsikan hasil suatu interaksi, menggunakan instrument sebagai ekstensi dari indera. Misalnya, Dihadapan siswa disediakan dua macam zat padat yang tersimpan dalam tabung reaksi terpisah dan diberi label P dan Q. Siswa dituntut untuk dapat menggambarkan keadaan fisik zat padat pada tabung P dan Q. Lalu kedua tabung dipanaskan selama setengah menit, dan siswa pun diminta untuk dapat menuluskan perubahan yang terjadi pada kedua tabung sesuai dengan pengamatannya.
·      Menafsirkan (interpreting)
Menarik kesimpulan dari data yang tercatat, termasuk ke dalamnya menemukan pola hubungan dari seperangkat data yang dikumpulkan; membedakan pernyataan yang menunjukkan kesimpulan dari pernyataan yang hanya mendeskripsikan hasil pengamatan; memilih data yang menunjang suatu kesimpulan. Misalnya, dalam menentukan hubungan antara amilase saliva dengan makanan yang dimakan. Siswa diberi tabel sebagai berikut:
Kelompok
Makanan yang dimakan
Banyaknya amilase saliva
(ml)
A
Campuran berimbang (daging, sayuran, nasi)
101
B
Sebagian besar daging
22
C
Sebagian besar nasi
248
Amati hasil mengukuran di atas dan tentukan bagaimana hubungan amilase saliva dengan makanan yang dimakan!
·      Meramalkan (predicting)
Memprediksi berdasarkan interpolasi dan ekstrapolasi, memprediksi berdasarkan pola yang berulang-ulang. Misalnya, siswa diberi soal “sepotong fospor disimpan di dalam labu. Massa labu dan isinya 205 gr. Sinar matahari difokuskan pada fospor, hingga kemudian menyala dan mengeluarkan asap putih. Asap tersebut kemudian larut dalam air secara perlahan. Setelah dingin, labu dan isinya ditimbang kembali”.
 
Dari pernyataan siswa diminta untuk dapat meramalkan massa labu setelah perlakuan. Apakah massa labu akan sama dengan massa awal sebelum perlakuan, atau lebih berat dari massa awal, atau lebih ringan dari massa awal.
 
·      Menggunakan konsep (using concepts)
Menggunakan generalisasi yang telah dipelajarinya pada situasi baru atau untuk menerangkan kasus nyata dari peristiwa kimia yang diamatinya. Misalnya, siswa diberi gambar sebagai berikut: 
 
Paku yang telah diamplas dicelupkan setengahnya pada air dalam gelas kimia, seperti pada gambar di samping. Pada paku bagian manakah perkaratan akan terjadi? Berikan alasannya!

·      Merancang penelitian (designing investigation)
Merancang kegiatan penelitian yang dilakukan untuk menguji hipotesis, yang meliputi pengenalan variabel-variabel: variabel penelitian, variabel control, variabel bebas, variabel terikat; penentuan cara pengamatan dan pengukuran apa yang perlu dilakukan;bagaimana menarik kesimpulan dari hasil pengamatan. Misalnya, siswa ditugaskan menguji apakah warna merah muda pada bunga mawar merupakan zat murni atau campuran. Siswa diberi beberapa instruksi untuk melakukan penyidikan, dan siswa harus menata urutannya dengan memberikan nomor.
  • Menggerus pasir, aseton dan bunga mawar
  • Menuangkan cairan merah muda ke dalam gelas kimia
  • Menambahkan aseton tetes demi tetes pada bagian tengah kertas saring
  • Menotolkan beberapa tetes cairan merah pada titik pusat kertas saring
·      Mengkomunikansikan (communicating)
Menyampaikan gagasan atau temuan kepada orang lain secara lisan, laporan (verbal), maupun pictorial (grafik, bagan, diagram, dsb). Misalnya, siswa diberi tabel:
Banyak pupuk
(kg)
Rata-rata tinggi tanaman
(cm)
10
7
30
10
50
12
80
14
100
12
Grafik maakah yang menggambarkan data yang tertera pada tabel di atas?
 
RUBRIK INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES
PRAKTIKUM: Larutan Elektrolit dan Non elektrolit
No
Aspek  yang dinilai
Skor
Rubrik
1
Mengamati
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan menyala atau tidak menyala lampu bila dihubungkan dengan arus listrik
·  Membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit berdasarkan ada atau tidak adanya gelembung
·  Membedakan larutan elektrolit kuat, lemah dan nonelektrolit berdasarkan nilai derajat ionisasi yang ditunjukkan alat konduktometer
2
Menafsirkan
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Menghubungkan hasil –hasil pengamatan berupa nyala lampu atau gelembung gas dengan teori yang relevan
·  Menghitung derajat ionisasi larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
·  Menghitung nilai momen dipol dan konduktivitas suatu larutan untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit
3
meramalkan
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Meramalkan sifat larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah berdasarkan besar kecilnya nilai konduktivitas, momen dipol, dan derajat ionisasi
·  Membuat hipotesis suatu larutan non elektrolit dapat berubah menjadi elektrolit bila ditambahkan suatu asam atau basa atau garam
·  Meramalkan berapa kali tingkat penurunan larutan elektrolit kuat berubah menjadi elektrolit lemah bilamana larutan tersebut diencerkan beberapa kali
4
Mengkonsep
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Menghubungkan konsep dasar yang telah dimiliki dengan hasil pengamatan
·  Mengelompokkan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit
·  Menjelaskan perbedaan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan nonelektrolit dari data pengamatan
5
Merancang penelitian
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Menyusun alat praktikum dengan benar
·  Menentukan apa yang akan diamati
·  Melaksanakan percobaan sesuai prosedur kerja
6
mengkomunikasikan
4
Ada 3 aspek yang terpenuhi
3
Ada 2 aspek yang terpenuhi
2
Ada 1 aspek yang terpenuhi
1
Tidak ada aspek yang terpenuhi



·  Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis
·  Menjelaskan hasil pengamatan dengan baik
·  Mendiskusikan hasil percobaan dengan tepat dan jelas

4 komentar:

  1. keterampilan proses sains yang putri tuliskan apakah sudah mencakup padapendekatan saintifik

    BalasHapus
  2. Jelas sudah. Mengapa saya bilang sudah mencakup pada pendekatan saintifik? Nah kita bisa lihat pada tahapan proses pembelajarannya. Dimulai dari mengamati suatu objek pelajaran atau suatu kasus dalam kimia, kalau dr mengamati siswa diminta untuk menafsirkan dari data2 yg telah diamati. Nah dari situ siswa dituntut untuk meramalkan atau memprediksi kejadian ataupun membuat dugaan sementara. Lalu siswa harus mampu mengkaitkan data2 yang tercantum dengan konsep yg telah dipelajarinya (pengetahuan awal). Kemudian siswa merancang suatu penelitian utk membuktikan secara nyata. Terakhir siswa harus mampu dn diharapkan dapat mengkomunikasikan hasil yg dia dapat dg baik, jelas dn tepat dn menarik kesimpulan dari pembelajaran tersebut. Nah dimulai siswa mengamati sampai tercipta suatu pemikiran rasa ingin tahu dg cara melalui tahapan2 proses tadi, maka keterampilan proses sains yg tercantum dalam blog sudah mencakup pada saintifik.

    BalasHapus
  3. oke... berarti melalui keterampilan proses sains secara tidak langsung telah menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu adanya kegiatan 5M dimana pada pembelajaran kimia sangat diperlukan pembelajaran melalui keterampilan proses sehingga dapat meningkatkan konsep dan daya berpikir kreatif siswa

    BalasHapus
  4. Keterampilan proses akan sangat efektif jika diterapkan terutama pada pembelajaran yg berbasis praktikum. Akan lebih tampak hasilny

    BalasHapus