Senin, 20 Maret 2017

Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Pembelajaran Kimia

HOTS (Higher Order Thinking Skill)  adalah Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat, menyatakan kembali, atau merujuk tanpa melakukan pengolahan.
Adapun karakteristik dari HOTS sebagai berikut:
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, meminimalkan aspek ingatan atau pengetahuan. Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi seperti menemukanmenganalisismenciptakan metode barumereflksimemprediksiberargumenmengambil keputusan yang tepat;
2.      Berbasis permasalahan kontekstual;
3.      Menggunakan bentuk soal beragam.

v  Dimensi proses kognitif HOTS
a.       Menganalisis dalam kimia
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Misalnya siswa diharapkan dapat menentukan karakteristik asam basa dalam suatu praktikum. Siswa dapat menentukan karakteristik sifat dari senyawa apa saja yang diperlakukan sebagai bahan praktikum berdasarkan hasil percobaan yang didapat dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah diperoleh pada pembelajaran sebelumnya.
b.      Mengevaluasi dalam kimia
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara, atau metode). Misalnya siswa dapat menilai bahwa air jeruk adalah salah satu contoh asam. Hal ini dapat diketahui dari sifat air jeruk yang dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dari hasil percobaab yang telah dilakukan.
c.       Mencipta atau menyusun konsep dalam kimia
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya. Misalnya dalam percobaan asam basa yang menggunakan berbagai indikator yang dikatakan ketersediaan terbatas. Nah siswa dapat membuat indikator alami dari ekstrak tumbuh-tumbuhan sebagai pengganti indikator sintesis yang ketersediaannya terbatas.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam kimia
Berfikir Kritis dalam kimia adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah.  Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi.  Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.  Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berfikir kritis. Misalnya siswa melakuakan percobaan mengenai materi asam basa, dengan bahan air jeruk dan air sabun. Dari percobaan siswa diharapkan dapat menentukan karakteristik asam basa dari kedua bahan yang digunakan berdasarkan hasil percobaan yang didapat dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah diperoleh pada pembelajaran sebelumnya. Siswa dapat menilai bahwa air jeruk adalah salah satu contoh asam dan air sabun adalah contoh dari basa. Hal ini dapat diketahui dari sifat air jeruk yang dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah dan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru dari hasil percobaab yang telah dilakukan.
Berfikir Kreatif dalam kimia sifatnya orisinil dan reflektif.  Hasil dari keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks.  Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektifitasnya.  Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menghasilkan akhir yang baru. Misalnya, dalam praktikum menentukan suatu senyawa asam ataupun senyawa basa, siswa dapat membuat indikator alami dari ekstrak tumbuh-tumbuhan sebagai pengganti indikator sintesis yang ketersediaannya terbatas.

Teknik Penulisan Butir HOTS dalam kimia
v  Perhatikan cakupan materi kimia yang diharuskan untuk tiap jenjang SMP atau SMA (kurikulum kimia).
v  Perhatikan beberapa kompetensi yang terkait dengan HOTS dan diturunkan menjadi indicator dan tujuan sesuai dengan karakteristik HOTS kimia.
v  Menggunakan hukum dasar kimia pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada kaitannya dengan kimia.
v  Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam data kimia (kualitatif, tabel, grafik, hasil dari percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS.
v  Berbagai macam data kimia yang disediakan seharusnya memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada hokum dasar kimia sehingga dapat diolah lebih lanjut.
v  Menulis contoh soal HOTS tentang kimia


5 komentar:

  1. tingkat pemikiran dengan level HOTS memang sangat diperlukan terutama bagi pendidikan di indonesia yang sekarang menggunakan kurikulum 2013, dimana pada kurikulum tersebut siswa harus aktif dalam pembelajaran.Pada tulisan ini mengenai HOTS dalam pembelajaran kimia,apakah ada cara yang efektif dan metode tertentu sehingga siswa dapat berpikir HOTS

    BalasHapus
  2. HOTS sebenarnya sangat bagus untuk diterapkan dalam pembelajaran kimia. Karena siswa tidak sampai dilevel mengingat (hapalan) atau hanya sekedar mengetahui saja. Cara yg telah tertulis dalam blog mengenai proses HOTS, dipandang cukup efektif dalam pembelajaran kimia. Jadi siswa dituntut dapat menganalisis apa yg menurut si siswa paham dlm pembelajaran. Lalu dr situ siswa akan mulai berpikir kritis dn tahap selanjutny berpikir kreatif. Guru disini dapat membantu utk memandu siswa dalam hal berpikir tersebut. Jdi disini guru harus membawa siswa menuju pemikiran level HOTS sehingga siswa mampu. Bukan stop di MOTS ataupun hanya sekedar di LOTS. Semua itu harus didasarkan oleh guru yg mendorong. Agar siswa tertarik dn ingin.

    BalasHapus
  3. namun pada kenyataan, masih sulit untuk menerapkan pembelajaran yang memerlukan tingkat berpikir HOTS pada siswa dikarenakan kurang siapnya siswa dalam menerima model pembelajaran yang menuntut untuk dapat pada pemikiran level HOTS. menurut putri apa saja yang perlu dibenahi baik dari segi siswa khususnya, guru dan sistem pendidikan

    BalasHapus
  4. Betul sekali kak, penerapan pembelajaran yang berpacu pada tingkat berpikir HOTS masih sangat sulit. Apa yang menyebabkan hal tersebut sulit? Jawabannya adalah karena siswa belum pernah dicoba untuk berpikir tingkat tinggi. Selama ini guru sebagai fasilitator sekaligus berperan penting dalam pembelajaran menuntut siswa dapat berpikir krisis dan kreatif (level HOTS) namun hanya sampai pada penganalisisan umum saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jadi selama ini siswa hanya sebatas berpikir dalam kategori mengingat, memahami sesuai apa yang tertulis di buku, menulis reaksi-reaksi yang masih umum dengan contoh awam dan menganalisis yang termasuk umum juga. Menurut saya yang perlu dibenahi agar siswa dapat dikategorikan siap atau mampu ketingkat berpikir dalam level HOTS (menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan dalam kategori berpikir krisis dan kreatif) yaitu, terlebih utama yang harus dibenahi adalah guru, guru harus memiliki tuntutan terhadap dirinya sendiri terlebih dahulu, kemudian guru harus mampu mendorong atau pembiasakan siswa untuk dapat bernalar dan berpikir khusus bukan sekedar umum. Memberikan pembelajaran yang memiliki kaitan luas bukan hanya terkait pada buku. Dari hal yang telah dibiasakan oleh guru kepada siswa, siswa akan mulai sedikit demi sedikit siap dan mampu naik ketingkatan berpikir HOTS. Memang akan sulit bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan berpikir rendah, akan tetapi kebiasaan akan memotivasi siswa untuk berpikit tinggi, siswa yang memiliki pola pikir rendah akan berusaha sedikit demi sedikit mengikuti pembelajaran yang telah dibiasakan oleh guru.

    BalasHapus
  5. ya,, untuk mengubah pola pandang dan kebiasaan yang selama ini dilakukan memang perlu usaha yang kuat dan tidak mudah.. perlu dilakukan pembiasaan sejak dini dengan melatih anak untuk berpikir kreatif sehingga proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi lebih kepada pada siswa

    BalasHapus